Harga Minyak Melonjak Karena Harapan Pembekukan Produksi
Harga minyak naik ke level yang sangat tinggi di sepanjang tahun ini pada tutup nya perdagangan pada hari Selasa (Rabu pagi Waktu di Jakarta) kenaikan harga minyak di indonesia ini dikarenakan adanya peningkatan harapan bahwa produsen minyak utama sangat setuju untuk tidak beroperasi dalam perjumpaan yang akan diadakan pada hari minggu nantinya.
Mengutip wall Street Journal pada hari Rabu (13/4/2016), minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Mei ditutup naik US$ 1,81 atau 4,5 persen ke US$ 42,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan penutupan tertinggi pada sejak November tahun 2015.
Sedangkan untuk minyak Brent, yang merupakan batasan harga dunia, naik US$ 1,86 atau 4,3 persen ke level yang lebih tinggi yakni US$ 44,69 per barel di ICE Future Europe, juga merupakan level yang tinggi sejak pada November pada tahun 2015 lalu. Batasan minyak di AS ditutup di atas rata-rata pergerakan dalam 200 hari terakhir untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Kemajuan ini merupakan sinyal penguatan yang perlu di jaga-jaga oleh pelaku pasar yang mengambil posisi untuk perdagangan berdasarkan penyelidikan grafik.
Pasar minyak dunia masih kelebihan stok lebih dari satu setengah tahun setelah harga minyak mengalami penurunan yang drastis pada pertengahan tahun. Sedangkan pengeluaran minyak juga mulai berkurang di beberapa daerah, terutama di Amerika Serikat (AS) karena perusahaan harus melakukan efesiensi akibat terus menaiknya stok di dunia di tengah melemah nya permintaan.
Tapi saat ini, para pelaku pasar sedang menunggu perjumpaan yang akan di acarakan pada hari Minggu nanti nya oleh produsen utama minyak di Doha, Qatar. Pada pertemuan tersebut untuk mengikuti langkah tidak beroperasinya pengeluaran minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar